Kamis, 23 April 2015

surat sang kekasih

dear belahan jiwaku,

   sayang,waktu mungkin kurang memahami keadaan kita berdua yang selalu dilanda
kerinduan yang tiada pernah putus seperti riak gelombang lautan yang senantiasa bergelora tiada henti,dan memaksa kita harus terpisah oleh jarak dan waktu yang membentang
itu terasa menyakitkan bagiku,seperti anak burung yang terpisah dari sang induk senantiasa kupanggil namamu dalam apapun keadaan

  sayang,andai kau mengerti keadaanku sekarang.
wajahku tak lagi seceria saat bersamamu mataku kosong selain dirimu adakah kau mengerti?
  sayang,kirimkanlah sedikit penawar rindumu agar dapat kurasakan lagi kehidupan ini selayaknya orang sekitarku yang jumawa mengumbar tawa riang menari seolah hidup adalah milik mereka sendiri
  sayang,adakah kau tahu
bafasku kini hanya sepenggal harapan menyanding mu bersama kita jelajahi taman mawar bergandeng tangan memeluk dalam-dalam cinta kita?
  sayang,jika kau ada waktu jenguklah hatiku yang sedang sekarat ini usapkanlah kecupanmu di bibirku yang mulai pucat di intai maut cinta.
 sayang,entah apa yang harus aku tulisan lagisedang gejolak dalam hati tiada henti menggapaimu.
 tintaku seolah telah mengering
 halaman kertas juga telah penuh
 pikiran dan hatiku menggulana tiada tentu
 oleh mu
  sayang,...............

2 komentar :